BANYUWANGI – Warga Binaan Lapas Banyuwangi Kanwil Kemenkumham Jatim tunjukkan cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW dengan melantukan sholawat dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar pada Rabu (11/10/2023).
Kegiatan yang bertempat di Lapangan Blok Timur Lapas Banyuwangi itu diikuti oleh sekitar 600 warga binaan yang beragama Islam. Untuk memaksimalkan pengamanan, seluruh petugas juga turut serta hadir pada kegiatan tersebut.
Baca juga:
Uji Publik Hasil Penelitian BNN Tahun 2019
|
“Kegiatan ini termasuk salah satu program pembinaan kerohanian Lapas Banyuwangi kepada warga binaan yang selalu digelar setiap tahunnya, ” ujar Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto.
Pria yang akrab disapa Wahyu itu menyebutkan bahwa meskipun berada di tempat yang terbatas, bukan berarti warga binaan tidak dapat beribadah dan turut memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Kami selalu memfasilitasi warga binaan agar mereka dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka, salah satunya dengan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, karena hal ini memang termasuk salah satu tugas kami, ” lanjutnya.
Dengan digelarnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kata Wahyu, diharapkan setiap warga binaan dapat meneladani sifat Rasullullah dan semakin semangat dalam beribadah, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
“Tentu harapan kami agar warga binaan ini dapat menjalankan segala ajaran yang telah disampaikan oleh Rasulullah, sehingga dapat menghidari segala perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang, ” imbuhnya.
Untuk memberikan siraman rohani kepada warga binaan, kegiatan kali ini turut menghadirkan Ustadz Andi Hidayat sebagai pengisi tausiah. Dalam tausiahnya, Ustadz Andi mengingatkan kepada warga binaan agar tetap tabah menjalani pembinaan di Lapas Banyuwangi.
“Njenengan harus yakin bahwa yang terjadi saat ini sudah menjadi takdir dari Allah SWT. Fokus pada perbaikan diri karena derajat kita sama dimata Allah SWT, ” pesan Ustadz Andi kepada warga binaan.
Menurutnya, untuk menjadi hamba Allah yang sejati bisa diperoleh oleh siapa saja tanpa memandang status. “Belum tentu saya yang berada diluar lebih mulia daripada njenengan yang saat ini sedang berada didalam Lapas, ” ungkap Ustadz Andi.
Di akhir tausiahnya, Ustadz Andi menekankan kepada warga binaan agar selalu menjalankan sholat lima waktu dan menjalin kerukunan dengan sesame warga binaan maupun petugas.
“Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Syarat taubat ada dua, yaitu menyesali kesalahan yang pernah dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah diperbuat, ” pungkasnya. (Humas Lapas Banyuwangi)